Wednesday, January 27, 2010

"Konferensi tentang Cara Agamawan Membantu Membangun Perdamaian di Thailand Selatan:
Catatan Lapangan
Dr Dennis Walker, Monash Asia Institute,
Monash University, Australia
Sejak April 2004, Thailand Selatan (Kesultanan Muslim Patani di masa yang lalu) selalu bergolak akibat serangan pemberontak Muslim terhadap kekuatan bersenjata dan institusi-institusi pemerintah Thailand, dan juga serangan balasan yang dilancarkan pemerintah kepada mereka. Peledakan tahun 2004 dan kekerasan yang secara terus menerus berlangsung hingga sekarang datang sesudah satu dekade “tenang” di Selatan di mana kelompok-kelompok sempalan nationalism Islam berhenti melakukan serangan , dan beberapa orang Patani Muslim masuk dalam daftar electoral partai politik yang plural yang berkembang di Bangkok setelah beberapa dekade kudeta.
Sistem Thailand yang “diliberalkan” telah memiliki pencapaian2 yang kongkret di Thailand Selatan yang menawarkan beberapa kesempatan modernisasi bagi kaum Melayu Muslim di Patani. Hal itu bagaimanapun dapat menjadi jelas apabila kita meninjau kembali bahwa didalam dekad tahun2 1990an Sistim Pemerintahan Thai tidak sepenuhnya belajar kepada beberapa pelajaran: sistem pembatasan2 terhadap Islam amatlah mudah dalam beberapa hal, akan tetapi pemaksaan Negara Thailand agar bahasa Thai menjadi satu-satunya bahasa tulis sebagai ganti bahasa Melayu telah dibayar dengan peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya. Orang-orang Buddha Thai terus merupaykan kebanyakan pegawai kerajaan di Selatan di-Selatan Thailand.
>Warga Melayu yang banyak di-Selatan Thailand (Patani) menginginkan solusi kompromis atas konflik, yang akan memelihara hal-hal positif dari dekad ketenangan seperti pembangunan infrastuktur, sebagaimana pemerintah Thailand telah memberikannya. Sistem Thailand pada period yang lebih liberal, di mana politisi sipil Thai lebih dominan daripada tentara, telah memberikan pendidikan secara massal dan modern kepada bany"

No comments:

Post a Comment